Rimbawan

Rimbawan Untuk Negeri

Profesi seorang rimbawan bagi sebagian orang adalah profesi yang berbahaya dan menakutkan. Bagaimana tidak, bekerja sebagai seorang Rimbawan, kita harus berhubungan langsung dengan hutan, hewan buas dan banyak hal yang tidak menentu. Bersahabat dengan hutan dan isinya tentu saja tidakah selalu mulus.  Tetapi, ini adalah profesi.  Ini adalah jalan hidup kami. Ini adalah kecintaan kami. Menjadi rimbawan apalagi rimbawati pada umumnya sangat sulit untuk dikerjakan. Kami mendaki gunung, masuk hutan, melewati semak belukar, bertemu hewan buas bahkan ada hewan yang tidak kami kenali. Untuk orang yang manja, ini bukan tempat mereka. Seorang rimbawan dituntut untuk memiliki fisik yang kuat, jiwa yang berani serta bertanggungjawab. Berbagai tuntutan yang cukup sulit ini berguna pada saat kita bekerja dilapangan. Apapun yang terjadi di hutan, kita harus terus maju. 



Kami ada disetiap sudut hutan yang sudah tersentuh oleh tangan-tangan jahil maupun yang belum pernah tersentuh sekalipun. Kami bisa menaiki gunung tertinggi, kami bisa menuruni jurang terdalam. Kami bisa. Terkesan puitis? Tidak, nyatanya pekerjaan kami memang begini adanya.  Kadang ada persungutan dan keluhan, namun Kami menikmati tiap perjalanan, tiap tugas dan tiap petualangan. Walau seadanya, kami menikmati makan dan minum bersama. Bekal makanan dan minuman telah disiapkan dengan baik, namun Adakalanya persediaan makanan atau minuman habis ditengah perjalanan. Hal tersebut terjadi karena medan yang kita lalui tidak selalu sesuai dengan prediksi, kadang cuaca bisa sangat panas atau cuaca bisa sangat dingin (hujan). Alternatif jika makanan atau minuman habis saat di tengah hutan kita sering memanfaatkan apa saja yang ada disekitar kita yang bisa dimakan atau diminum. Pada hutan Kabupaten Flores Timur banyak sekali bengkoang yang tumbuh liar, pohon kelapa yang buahnya bisa dimanfaatkan, pisang dan masih banyak lagi yang bisa menjadi alternatif pengganti makanan dan minuman saat di hutan. Pernah suatau kali kita ke hutan, karena cuaca yang panas semua persediaan air habis di minum, padahal perjalanan masih panjang, akhirnya kita tetap bertahan dan berjalan dengan kecepatan penuh agar cepat menyelesaikan pekerjaan hari itu. Tibalah kita kebun milik petani, dimana terdapat buah pepaya masak di pohon tanpa menunggu lama kita segera mengeambil yang tentu saja dengan ijin dari pemilik kebun. Kita juga memakan bengkoang dan kelapa saat turun lapangan. Itu semua merupakan pengalaman terbaik yang pernah dialami.




Sebagai seorang Rimbawan yang sejati, kami berusaha semampu kami, sebisa kami untuk memberikan yang terbaik kepada negeri. Kami berusaha bertanggungjawab, kami berusaha merangkul warga, kami berusaha mendamaikan alam dan manusia. Kami ada untuk mengatasi permasalahan, bukan hanya di dalam hutan, tetapi permasalahan masyarakat yang ada di sekitar hutan. Seringkali terjadi masalah yang melibatkan masyarakat sekitar hutan, seperti perambahan kayu, ilegal logging dan penggunaan kawasan hutan untuk perkebunan. Hal ini seringkali terjadi karena kurangnya patroli dari pihak Kehutanan ataupun karena kurangnya personil Polisi Hutan. Semua ini bisa menjadi cela untuk masyarakat beraksi. Namun, adakalanya masyarakat secara tidak sengaja masuk ke Kawasan Hutan karena mereka tidak mengetahui batas-batas kawasan hutan. Merangkul warga dan memberi sosialisasi untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar hutan, agar mereka memahami pentingnya melindungi dan menjaga kawasan hutan agar tetap utuh juga merupakan tugas seorang Rimbawan.

Ini tidak mudah,. Ya tidak ada pekerjaan yang mudah di dunia ini. Ini sulit, ini sangat sulit,.. tapi kami bertahan, saya bertahan. Menjadi Rimbawan bukanlah bencana tapi ini anugerah terindah dari Sang Pencipta. Kami membantu agar manusia dalam alam hidup secara selaras, tanpa merugikan alam ataupun manusia. Kami mencari solusi untuk  hutan dan masyarakat sekitarnya saling menguntungkan. Saat ini program Perhutanan Sosial tengah genjar-gencarnya dilakukan oleh Pemerintah. Dimana masyarakat bisa mengelolah hutan dalam kawasan hutan tanpa harus menghilangkan fungsi kawasan hutan tersebut. Semua hal harus dilakukan secara baik dan konsisten guna mendapat hasil sesuai dengan yang  diharapkan. 

Ini hanyalah sebagian kecil kisah kami, kerja kami sebagai seorang rimbawan. ada banyak hal menjadi suka dan duka dalam pekerjaan ini. tapi, saya dan kami para rimbawan terus melakukan pekerjaan ini, karena ini panggilan hidup kami.
Bagi kalian Rimbawan dan Rimbawati, kalian hebat, kalian luar biasa
Banggalah menjadi seorang Rimbawan,. Salam Rimba, Salam Lestari
Catatan seorang Rimbawan untuk negeri Indonesia, dari Larantuka, Flores NTT






Comments

Popular posts from this blog

Padang Savana Lamanabi

Kota Ambon

Bahasa Daerah/Bahasa Inggris