Padang Savana Lamanabi

Wisata Alam Lamanabi


Padang Lamanabi termasuk dalam kawasan hutan lindung, sedikit informasi bahwa Padang Lamanabi berada pada Kawasan Hutan Ile Nubi Kumarodo (RTK 128) dibawah pengelolaan Unit Pelaksana Teknis  Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah Kabupaten Flores Timur, Dinas Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Padang Lamanabi berbatasan  dengan Desa Lamanabi, Desa Ratulodong dan Desa Sinar Hadigala. Padang Lamanabi ini sangat indah namun kenapa baru hits? karena, jalan menuju ke Lamanabi baru saja selesai di kerjakan pada Desember 2017. semua orang berlomba-lomba kesana, ada yang sekedar untuk jalan-jalan, berfotoria dan ada juga yang piknik. 

Padang yang sedang hits di kalangan anak muda Larantuka ini akan saya bahas lebih detail, teruntuk teman-teman yang belum sempat dan atau yang ingin mengetahui lebih dalam dengan padang yang berada di Flores timur ini. Sebagai seorang Rimbawan, saya sudah beberapa kali melewati dan singgah di padang lamanabi baik pada musim hujan atau musim kemarau. Padang Savana Lamanabi sama dengan padang lainnya yang menghijau pada saat musim penghujan dan berubah menjadi coklat dan kering pada saat musim kemarau. Hal yang membuat Padang di Flores Timur atau di Nusa Tenggara Timur pada umumnya unik dan menarik adalah karena musim kemarau disini lebih lama dibandingkan dengan musim penghujan.




Ada dua alternatif jalan untuk sampai ke Padang Lamanabi yaitu dari Desa Waiklibang namun kondisi jalanannya rusak parah. alternatif jalan kedua yang sangat disarankan untuk digunakan yaitu lewat Desa Beloaja, jalan yang baru dihotmis ini membuat perjalanan kita tidak terhambat dan bisa menikmati indahnya pemandangan sepanjang jalan tanpa merasa kuatir.

Jarak dari Larantuka ke Lamanabi diperkirakan sekitar 2 jam perjalanan jika melaju dengan kecepatan sedang dan dari Larantuka kita akan melewati beberapa desa, antara lain Desa Tiwatobi, Desa Waimana, Desa Wello, Desa Waiklibang dan terakhir Desa Beloaja, mungkin ada beberapa desa yang tidak disebutkan (maaf masih belum hafal nama desa hhhh). Sepanjang perjalanan kita bisa menikmati pemadangan laut yang indah dan juga bukit-bukit tentu saja sangat eksotis apalagi saat musim hujan jadi lagi hijau-hijaunya, namun saat musim kemarau juga tidak kalah eksotis. Kita juga bisa menemukan sawah ladang yang ditanam dibawah pohon lontar. bagi saya pribadi ini merupakan pemandangan yang langkah, karena pohon lontar merupakan ciri khas dari tempat kering dan sawah merupakan ciri khas dari tempat basah dan disini kita bisa melihat kedua tanaman ini berdampingan. Pikirankupun berkata, "semua ada disini" di Flores 😊 agak lebay dikit ya hehehe
   

Okey,. Setelah melewati perjalanan yang cukup lama dan melelahkan pastinya, kira-kira 10 menit sebelum sampai dipadang, dari atas kita bisa melihat pemandangan laut yang indah, kebun-kebun jagung yang ditanami masyarakt sekitar cukup membuat mata segar dan pikiran tenang serta bahagia pastinya. Semua yang indah-indah sudah dilihat dan akhirnya sampailah kita di Padang Lamanabi. Sebelah kiri kanan jalan hanya ada padang yang membentang luas, menghijau dikala musim hujan dan berubah coklat dikala musim kemarau. Pemandangan yang saya bisa katakan ini sangat indah, ini sangat luarbiasa. Pada saat tiba disini, kita akan senyum-senyum sendiri, merasa senang dan bahagia bisa menikmati alam yang eksotis. Dipadang Lamanabi juga terdapat bukit-bukit mirip bukit yang ada di Sumba sana. pokoknya keren sekaleee,..... namun jika kita datang disiang hari maka pasti kulit kita akan berubah warna dalam sekejap, maka disarankan untuk datang kesini menggunakan mobil atau jika menggunakan sepeda motor, datanglah sekitar jam 1 atau 2 siang agar tiba di Lamanabi tidak terlalu panas. 

Padang Lamanabi ini bukan hanya terdapat ilalang saja, namun juga jika kita masuk kedalamnya kita bisa menemukan pada hamparan hijau itu terdapat juga jahe dan kunyit putih yang sering dipanen masyarakat sekitar untuk dijual di Pasar Waiklibang. Dipadang itu juga terdapat 3 embung besar yang digunakan sebagai tempat penampung air untuk masyarakt sekitar yang berprofesi sebagai peternak sapi. Jika beruntung, kita bisa melihat secara langsung rusa liar yang hidup dan mencari makan sekitar padang. 



Padang Lamanabi saat musim kemarau juga meyuguhkan keindahannya ala Afrika gitu,.. pohon-pohon yang daunnya berguguran dan alan-alang yang mencoklat, bisa dijadikan tempat foto yang sangat epik. Untuk menikmati alam ini kita tidak dipungut biaya apapun jadi kita bisa masuk keluar dengan gratis. Tips untuk ke Lamanabi, siapkan bensin yang full dan jangan lupa bawa makanan ringan untuk piknik di padang lamanabi.

Sebagai informasi tambahan, pada kawasan hutan Ile Nubi Kumarodo RTK 128 ini selain terdapat padang lamanabi, ada juga gua maria, air terjun dan yang paling menarik yaitu Pertapa Trapish (biara).

Akhirnya,. jangan lupa share tulisan ini jika menarik dan bermanfaat bagi teman-teman sekalian.


Comments

Popular posts from this blog

Kota Ambon

Bahasa Daerah/Bahasa Inggris